A. Mekanisme kliring dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
Pertemuan kliring dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Kliring Penyerahan
Kegiatan yang harus dilakukan:
1. Warkat dicap yang memuat sebutan “kliring” dan dicantumkan nomor kode kelompok peserta.
2. Persetujuan penyelenggara dan peserta lain.
b. Kliring Retur
1. Setelah warkat dikembalikan kemudian dikelompokkan menurut peserta dan dicatat
2. Penyelenggara selanjutnya menyusun neraca gabungan peserta.
3. Mencari pinjaman dari bank lain atau call money
Pada saat bank XYZ menerima warkat giro dari bank Omega
Kedua bank akan mencatat transaksi kliring tersebut sbb.
Pembukuan transaksi kliring ini dapat ditampung pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke rekening giro pada B I.
Pada bank XYZ – cabang Jakarta
Pada saat terima warkat dari Tn. Haris untuk disetorkan ke (menambah) rekening giro Ny. Dila.
D : Kliring Rp. 30.000.000,-
K : Giro – Rek. Ny. Dila Rp. 30.000.000,-
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Kliring.
D : B I – Giro Rp. 30.000.000,-
K : Kliring Rp. 30.000.000,-
Pada bank Omega – cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Haris) akan membebankan rekening Tn. Haris dengan jurnal sbb :
D : Giro – Rek. Tn. Haris Rp. 30.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 30.000.000,-
Bang Omega dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri.
Apabila Sulis seorang nasabah bank Omega – cabang Jakarta menyerahkan sebuah warkat Giro senilai Rp. 50.000.000,- kepada bank untuk diserahakan kepada Vita, salah seorang nasabah bank Lippo cabang Jakarta, oleh kedua bank akan dibukukan sebagai berikut :
Pada bank Omega cabang Jakarta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari Sulis, akan dibukukan sebagai berikut :
D : Giro - Rek. Sulis Rp. 50.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 50.000.000,-
Pada bank Lippo cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat setoran untuk menambah rekening Vita, dibukukan sbb. :
D : B I – Giro Rp. 50.000.000,-
K : Giro - Rek. Vita Rp. 50.000.000,-
Pada akhir hari kliring, akan dibuatkan neraca kliring sebagai laporan akhir transaksi kliring.
Apabila dalam pembukuan transaksi kliring, bank Omega selalu mempergunakan rekening sementara kliring dan pendebetan atau pengkreditan rekening giro pada B I dilaksanakan pada akhir hari kliring, untuk mengetahui apakah bank menang atau kalah klring, maka kekalahan kliring diatas akan dibukukan sebagai berikut :
D : Kliring Rp. 80.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 80.000.000,-
Dilihat dari sudut B I , tidak akan terdapat selisih pendebetan maupun pengkreditan rekening giro masing-masing bank peserta kliring.
Jml. Kredit………………Rp. 80 jt
Jml. Debet..…………….Rp. 80 jt
Bank XYZ………………Rp. 30 jt
Bank Lippo……………..Rp. 50 jt
Bank Omega……………Rp. 80 jt
Nama Bank yg menang kliring adalah Bank XYZ dan Bank Lippo
Nama Bank yg kalah klring adalah Bank Omega
Selanjutnya untuk mencatat transaksi hasil kliring diatas, oleh B I akan dibukukan sbb. :
D : Giro – Bank Omega Rp. 80.000.000,-
K : Giro – Bank XYZ Rp. 30.000.000,-
K : Giro – Bank Lippo Rp. 50.000.000,-
Melalui kalah atau menang kliring ini, oleh B I akan dipantau saldo minimum dari Reserve Reqiurement.
Bila suatu bank reserve requirement-nya lebih rendah dari pada apa yang seharusnya dipelihara, maka kepada bank yang tidak memenuhi persyaratan tersebut akan dikenakan denda oleh B I.
B. Pengiriman uang antar bank
Jurnal Transaksi :
Pada Bank Kenyot Wonogiri menuju Bank Kenyot Jakarta
Tabungan Nn Vivi Rp XXX
RAK Rp XXX
Pada Bank Kenyot Jakarta menuju Bank Timbul Jakarta
Pada Bank Kenyot
RAK Rp XXX
R/K pada BI Rp XXX
Pada Bank Timbul
R/K pada BI Rp XXX
RAK Rp XXX
Pada Bank Bank Timbul Jakarta menuju Bank Timbul Mataram
Tidak ada jurnal karena hanya transaksi antar cabang
Pada Bank Timbul Mataram menuju Bank Jeki Mataram
Pada Bank Timbul
RAK Rp XXX
R/K pada BI Rp XXX
Pada Bank Jeki
R/K pada BI Rp XXX
RAK Rp XXX
Pada Bank Bank Jeki Mataram menuju Bank Jeki Attambua
Tidak ada jurnal karena hanya transaksi antar cabang
Pada Bank Jeki Attambua menuju Bak BDP Attambua
Pada Bank Timbul
RAK Rp XXX
R/K pada BI Rp XXX
Pada Bank BPD Attambua
R/K pada BI Rp XXX
Tabungan Ny Tinche Rp XXX
C. Mekanisme pengiriman uang antar negara
1. Tuan Said yang berada di Saudi Arabia akan mengirimkan uang ke Nn Tessi di Indonesia yang merupakan nasabah Bank Loro Lopo Wonosari melalui Bank of Saudi Arabia.
2. Karena Bank Of Saudi Arabia hanya memiliki akses dengan Bank Siti Jakarta, maka BOS memberikan payment order ke Bank Siti Jakarta.
3. Diasumsikan Bank Siti Jakarta mempunyai cabang di Wonosari. Kemudian Bank Siti mengirim uang ke Bank Siti Wonosari.
4. Bank Siti Wonosari kemudian memberi tahu ke Bank Loro Lopo, bahwa nasabah Bank Loro Lopo ada yang mendapat kiriman uang melalui Bank Siti.
5. Atau bisa juga bila Bank Siti Jakarta tidk mempunyai cabang di Wonosari, maka Bank Siti Jakarta dengan menerbitkan Bank Draff yang diterima dari BOS yang dijamin oleh Bank Siti Jakarta untuk kemudian Bank Siti mengirimkan langsung Bank Draff tersebut kepada Tn Joko (bisa melalui jasa Pos) untuk kemudian Tn Joko dapat mencairkan langsung (karena Atas Unjuk).
KASUS II
Perhitungan Cost Of Fund
Transaksi dan Mutasi Kliring
Jurnal :
Kliring antara Bank Yengki, Bank Zinta Ke Bank Jerry
Cek Tn Ali
Pada Bank Yengki
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Jerry
Warkat Kliring Rp. 5.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 5.000.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 5.000.000
Warkat Kliring Rp. 5.000.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 5.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 5.000.000
Pada Bank Jerry
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Tn. Ali) akan membebankan rekening Tn. Ali dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Tn. Ali Rp. 5.000.000
B I – Giro Rp. 5.000.000
Bilyet Giro PT.L
Pada bank Yengki
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.L
Giro – PT.L Rp. 5.000.000
B I – Giro Rp. 5.000.000
Pada bank Jerry
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 5.000.000
Giro – Nasabah penerima B/G Rp. 5.000.000
Bilyet Giro PT.G
Pada bank Yengki
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.G
Giro – PT.G Rp. 7.500.000
B I – Giro Rp. 7.500.000
Pada bank Jerry
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 7.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000
Bilyet Giro PT.K
Pada bank Zinta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.K
Giro – PT.G Rp. 7.500.000
B I – Giro Rp. 7.500.000
Pada bank Jerry
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 7.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000
Cek Tn Misro
Pada Bank Zinta
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Jerry
Warkat Kliring Rp. 6.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 6.000.000
Warkat Kliring Rp. 6.000.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 6.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000
Pada Bank Jerry
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Tn. Misro) akan membebankan rekening Tn. Misro dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Tn. Ali Rp. 6.000.000
B I – Giro Rp. 6.000.000
Bilyet Giro PT.H
Pada bank Zinta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.H
Giro – PT.H Rp. 5.500.000
B I – Giro Rp. 5.500.000
Pada bank Jerry
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 5.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 5.500.000
Kliring antara Bank Zinta, Bank Jerry ke Bank Yengki,
Cek Tn Said
Pada Bank Zinta
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Yengki
Warkat Kliring Rp. 4.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 4.000.000
Warkat Kliring Rp. 4.000.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 4.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000
Pada Bank Yengki
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Tn. Said) akan membebankan rekening Tn. Said dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Tn. Said Rp. 4.000.000
B I – Giro Rp. 4.000.000
Cek Nn Tethi
Pada Bank Zinta
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Yengki
Warkat Kliring Rp. 5.500.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 5.500.000
Warkat Kliring Rp. 5.500.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 5.500.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 5.500.000
Pada Bank Yengki
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Tethi) akan membebankan rekening Nn Tethi dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Tn. Said Rp. 5.500.000
B I – Giro Rp. 5.500.000
Bilyet Giro PT.Q
Pada bank Zinta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.Q
Giro – PT.H Rp. 3.000.000
B I – Giro Rp. 3.000.000
Pada bank Yengki
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 3.000.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 3.000.000
Bilyet Giro PT.T
Pada bank Zinta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.T
Giro – PT.T Rp. 7.500.000
B I – Giro Rp. 7.500.000
Pada bank Yengki
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 7.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000
Bilyet Giro PT.V
Pada bank Jerry
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.V
Giro – PT.T Rp. 6.500.000
B I – Giro Rp. 6.500.000
Pada bank Yengki
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 6.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 6.500.000
Cek Nn Liu Kim Hwa
Pada Bank Jerry
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Yengki
Warkat Kliring Rp. 4.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 4.000.000
Warkat Kliring Rp. 4.000.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 4.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000
Pada Bank Yengki
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Liu Kim Hwa) akan membebankan rekening Nn Liu Kim Hwa dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Liu Kim Hwa Rp. 4.000.000
B I – Giro Rp. 4.000.000
Bilyet Giro PT.S
Pada bank Jerry
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.S
Giro – PT.T Rp. 5.500.000
B I – Giro Rp. 5.500.000
Pada bank Yengki
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 5.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 5.500.000
Kliring antara Bank Jerry, Bank Yengki ke Bank Zinta,
Cek Tn Said
Pada Bank Jerry
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Zinta
Warkat Kliring Rp. 5.500.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 5.500.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 5.500.000
Warkat Kliring Rp. 5.500.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 5.500.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 5.500.000
Pada Bank Zinta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Nia) akan membebankan rekening Nn Nia dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Nn Nia Rp. 5.500.000
B I – Giro Rp. 5.500.000
Bilyet Giro PT.B
Pada bank Jerry
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.B
Giro – PT.B Rp. 3.000.000
B I – Giro Rp. 3.000.000
Pada bank Zinta
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 3.000.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 3.000.000
Bilyet Giro PT.M
Pada bank Jerry
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.M
Giro – PT.M Rp. 7.500.000
B I – Giro Rp. 7.500.000
Pada bank Zinta
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 7.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000
Bilyet Giro PT.J
Pada bank Yengki
Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.J
Giro – PT.J Rp. 6.500.000
B I – Giro Rp. 6.500.000
Pada bank Zinta
Pada saat menerima warkat
B I – Giro Rp. 6.500.000
Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 6.500.000
Cek Nn Yati
Pada Bank Yengki
Pada saat terima cek dari nasabah Bank Zinta
Warkat Kliring Rp. 6.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000
Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.
B I – Giro Rp. 6.000.000
Warkat Kliring Rp. 6.000.000
Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil
B I – Giro Rp. 6.000.000
Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000
Pada Bank Zinta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Yati) akan membebankan rekening Nn Yati dengan jurnal sbb :
Giro – Rek. Nn Yati Rp. 6.000.000
B I – Giro Rp. 6.000.000
SD = Rp 70.000.000 + Rp 22.000.000 + Rp 41.000.000
= Rp 133.000.000
DP = Rp 0
TD = Rp 5.000.000
DD = Rp 148.000.000
TIP = Rp 787.235 + Rp 345.890 + Rp 349.459 + Rp 685.610
= Rp 2.168.194
COF =
2,168,194
133.000.000 + 5.000.000 +148.000.000
= 0.76%
KASUS 3 (E BANKING)
Hasil analisis yang dilakukan oleh manajemen bank menunjukkan bahwa positioning dan daya saing Bank MANDOM dalam industri perbankan cenderung berada di kuadran dua. Ini berarti Bank Mandom mencerminkan instrumen investasi berposisi high return high risk.
Untuk prosentase DPK saja, dari deposito hanya 15 %. Sedangkan untuk tabungan dan giro masing- masing 40% dan 45%, yang sewaktu- waktu dana itu bisa diambil oleh para nasabahnya.
Apalagi dari program KYC diketahui bahwa 55% dari nasabah yang menggunakan tabungan hanya untuk media penerimaan gaji bulanan, Kemudian, 25% nasabah lainnya cenderung menggunakan fasilitas saving deposit dan demand deposit sebagai media pengelolaan dan penerimaan berbagai dana dari proyek-proyek yang terkait dengan institusi tertentu.
Apalagi deposito yang berasal dari corporate yang hanya sebesar 5% hanya ditanamkan untuk jangka menengah. Hal ini memang membuat posisi Bank Mandom sangat sulit. Dengan dana yang seperti itu tentu saja akan sulit dalam pengelolannya.
Dalam hal ini Bank Mandom harus meningkatkan performanya yaitu dari criteria fundamental maupun criteria teknisnya.
Jadi, langkah eksekutif Bank dalam rangka mengimplementasikan proyek dari Bank Mandom adalah sebagai berikut :
1. fundamental perusahaan, tentu saja, tergantung pada strategi bisnis yang dijalankan perusahaan. fokus adalah kunci utama. Dalam hal ini Bank Mandom harus focus pada penyaluran kredit, difokuskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
2. Meningkatkan layanan RTGS, transfer, karena dari layanan ini saja apabila dilola dengan baik akan meningkatkan fee base income.
3. Untuk DPK, Bank Mandom harus membuat strategi agar para pihak surplus dana mau menempatkan dananya. Apalagi jika mereka mau menanamkan dananya dalam jangka panjang. Sebangai contoh iming- iming bunga deposito yang tinggi,semakin lama semakin tinggi, atau dengan program hadiah bagi nasabahnya dalam hal peningkatan saldo.
4. Meningkatkan pelayanan perbankan elektronik menciptakan kemudahan layanan perbankan, misalan saja e banking, ATM, internet banking dll untuk mampu memberikan keleluasaan dan kepraktisan/kemudahan transaksi keuangan para nasabahnya. Sehingga nasabah akan merasa bahwa puas dan lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya nya.
5. menciptakan produk-produk pendanaan dan produk wealth manajemen, apakah bekerja dengan pihak asuransi ataupun pihak lain yang mewarkan beberapa fitur dan kemudahan.
6. yang harus di ciptakan adalah produk-produk jangka panjang apakah dalam rangka tabungan invetasi pendidikan, tabungan investasi pension.
7. Selektif dalam pemilihan nasabah dalam pemberian kredit, yang nantinya akan berpengaruh pada NPL. Proses fit and proper test yang dilakukan bank Mandom dalam hal ini terhadap calon nasabahnya harus sangat ketat. Lebih ditekankan pada karakter nasabah,tidak hanya tergiur dengan jaminan yang dimiliki nasabah.
8. Penggejotan LDR dengan menambah jumlah kredit. Dengan pertumbuhan kredit nantinya, bisa lebih meningkatkan LDR. Namun, tetap fokus pada berbagai upaya penyaluran kredit yang dilakukan secara selektif/ hati-hati. Dan juga dibarengi dengan penambahan infra struktur yang memadai pula.
9. Agar tetap tumbuh, Bank Mandom tidak pasif menunggu nasabah, tapi justru sebaliknya: melakukan langkah proaktif.